Wednesday 11 November 2020

PRAKTIKUM SUSPENSI PART 4

 

 4. Evaluasi Sediaan

Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi :

1.Uji organoleptis : penampilan visual, warna, rasa dan bau.

2.Uji viskositas

Viskositas suspensi dapat diukur dengan alat viskometer Rion. Caranya dengan menempatkan sediaan ke dalam wadah dan rotor  pemutar yang sesuai untuk sediaan suspensi dimasukkan ke dalam sediaan sampai tanda batas terendam, lalu rotor tersebut dijalankan. Harga viskositas dapat dibaca pada skala angka yang tertera.

3.Uji distribusi ukuran partikel

Prosedur :

• Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop yang telah dilengkapi dengan mikrometer, dan kalibrasi dilakukan terhadap ukuran kotak yang ada pada mikrometer tersebut.

• Sediaan suspensi diteteskan pada gelas obyek.

• Partikel diamati dengan pembesaran obyek yang cocok. Ukuran partikelnya ditentukan sesuai dengan ukuran kotak skala.

• Jumlah partikel yang dihitung untuk memperoleh data yang baik adalah 300-500 partikel

.4. Uji redispersibilitas

• Penentuan redispersi dapat ditentukan dengan cara mengocok sediaannya dalam wadahnya secara konstan atau dengan menggunakan pengocok mekanik.

• Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi sempurna dengan pengocokan tangan maksimum 30detik.

5. Uji pH

Pengamatan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH-meter atau kertas indikator Ph

.6.Uji homogenitas

Homogenitas dapat ditentukan secara visual. Caranya sampel diteteskan pada kaca objek kemudian diratakan pada kaca objek lain sehingga terbentuk lapisan tipis. Partikel diamati secara visual.

7.Berat jenis sediaan

Digunakan piknometer bersih, kering, dan telah dikalibrasi dengan menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang baru dididihkan, pada suhu 25°C.

            •Atur hingga suhu zat uji lebih kurang 20°C, masukkan ke dalam piknometer.

•Atur hingga suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu 25°C.

• Buang kelebihan zat dan timbang.

• Kurangkan bobot piknometer kosong dari bobot piknometer yang telah diisi.

• Dilakukan perhitungan :

- bobot piknometer kosong ditimbang            :           w0

- bobot piknometer yang telah diisi ai            r           :           w1

- bobot piknometer yang telah diisi sediaan   :           w2

- bobot jenis ditentukan dengan rumus           :           (w2 – w0) / (w1 – w0)

8. Volume sedimentasi

• Sediaan dimasukkan ke dalam tabung sedimentasi yang berskala.

• Volume yang diisikan merupakan volume awal (Vo).

• Setelah beberapa waktu/ hari diamati volume akhir dengan terjadinya sedimentasi. Volume terakhir tersebut diukur (Vu).

• Volume sedimentasi dihitung dengan persamaan    :           F = Vu / Vo

Penyimpanan

a.       Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat(FI IV, hal18) 

b.      Wadah tertutup rapat harus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair, bahan padat atau uap dan mencegah kehilangan,merekat, mencair, atau menguapnya bahan selama penanganan, pangangkutan, dan distribuasi dan harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup rapat dapat  diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal).

 

Penandaan

Pada etiket harus tertera “Kocok Dahulu”(FI III, hal 32).

V.REALISASI FORMULASI

Formula LengkapTiap 5 ml mengandung :

R/        Kaolin                                     700 mg

Pektin                                      66 mg

Sirupus simplek                       0,5 ml

Sorbitol                                   1,5 ml 

Na.CMC                                 0,05 g

Metil paraben                          0,0125 g 

Natrium sitrat                          0,1 g

Asam sitrat                              0,1 g

Pewarna                                  q.s

Aquadest                                 5 ml

 

VI.REALISASI PEMBUATAN SEDIAAN

1.Penimbangan Bahan

No

Nama Bahan

Jumlah

Paraf

Cek

Waktu

150 ml

    3fls @150ml

1.

Kaolin

7 g

21 g

 

 

 

2.

Pektin

0,66 g

1,98 g

 

 

 

3.

Sirup Simplek

15 ml

45 ml

 

 

 

4.

Sorbitol

45 ml

135 ml

 

 

 

5.

Na. CMC

1,5 g

4,5 g

 

 

 

6.

Metil Paraben

0,375 g

1,125 g

 

 

 

7.

Natrium sirsat

3 g

9 g

 

 

 

8.

Asam Sitrat

3 g

9 g

 

 

 

9.

 

Vanili

Qs

Qs

 

 

 

10.

Aquadest

Ad 5 ml

Ad 5 ml

 

 

 

 

            2. Prosedur Pembuatan

        i.            Siapkan alat dan bahan.

      ii.            Botol dikalibrasi 60 ml.

    iii.            Na. CMC dikembangkan dengan cara menaburkan Na-CMC secara perlahan dan sedikit demi sedikit ke dalam mortir yang tlah diisi air panas ( 20 x jymlah Na-CMC ). Setelah semua serbuk Na-CMC terbasahi, lalu aduk dengan cepat.

    iv.            Asam sitrat dilarutkan dalam air.

      v.            Natrium sitrat dilarutkan dalam air hangat.

    vi.            Metil praben dilarutkan dalam air mendidih, dinginkan.

  vii.            Na-CMC yang sudah mengembang, diaduk hingga terbentuk massa yang homogen, kemudian sisihkan.

viii.            Kaolin dan pektin diaduk sampai halus dan homogen.

    ix.            Na-CMC dimasukkan dalam campuran no.8 sedikit demi sedikit, diaduk sampai homogen.

      x.            Larutan no.4 dicampurkan dengan larutan n0.5, diaduk.

    xi.            Larutan n0 10 dan n0.6 dimasukkan sedikit demi sedikit, aduk sampai homogen.

  xii.            Sirup simplek dimasukkan sedikit demi sedikit, dalam mortir sampai homogen.

xiii.            Larutkan vanilli, dimasukkan kedalam mortir, aduk ad homogen.

xiv.            Sisa aquadest ditambahkan sedikit demi sedikit dalam mortir ad homogen.

  xv.            Suspensi dimasukkan ke dalam botol yang telah di cuci, dikeringkan

3.Evaluasi Sediaan

No

Jenis Evaluasi

Hasil Analisa Sediaan

Waktu

Paraf

Cek

1.

 

 

 

 

2.

3.

 

4.

5.

6.

Uji Organolepsi

-          Visual

-          Warna

-          Rasa

-          Bau

Uji viskositas

Uji distribusi ukuran partikel

Uji redispersibilitas

Uji pH

Uji berat jenis